Diaspora Bugis di Alam Melayu Nusantara


Andi Faisal Bakti (ed.) | Penerbit Ininnawa | 2010

Perpindahan besar-besaran orang “Bugis” ke luar kampungnya di Sulawesi Selatan dimulai pada paruh kedua abad ke-17, utamanya karena perang yang berujung pada labilnya keadaan politik. Awalnya eksodus kalah perang ini menyelamatkan diri dari tindak balas dendam. Cerita tentang pengungsi ini memang lebih sering tragis, namun di balik itu ada juga cerita sukses yang spektakuler.

Penyebutan "Bugis" dalam buku ini meliputi orang-orang yang berasal dari semenanjung selatan Pulau Sulawesi, sebagaimana penyebutan yang kerap disematkan oleh orang-orang yang mereka datangi di banyak kawasan di Nusantara. 

Buku ini merupakan kompilasi esai peneliti tentang Sulawesi Selatan seperti Ahmad Sahur, Andi Faisal Bakti, Arief Subhan, Badrus Soleh, Barbara W. Andaya, Christian Pelras, Fauzan Saleh, Greg Acciaioli, Hendro Prabowo, Leonard Y Andaya, Mashiadi Said, Moh. Fahri, Yasin, dan Tonang Mallongi.

Lembaran halaman buku ini hadir untuk menjelaskan perihal diaspora Bugis di alam Melayu Nusantara. Atas keinginan sendiri mereka pindah dan hidup damai dengan membentuk komunitas yang memiliki ikatan kuat ke mana pun mereka pergi. Pendidikan Islam formal dan non formal pun mereka bentuk dan dirikan.

Komentar