Buku ini ditulis bukalah didorong oleh rasa keangkuhan sebagai orang Bugis. Nenek moyang orang Bugis-Makassar memang pada beberapa abad silam berani menjelajahi lautan dengan perahu sederhana sampai ke Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Australia.
Tulisan ini lahir didorong oleh pikiran ilmiah tentang kemahiran dan keterampilan mereka mengarungi samudera, hanya dengan menggunakan perahu layar kecil yang dibuat secara tradisional.
Berbagai pustaka telah mengungkap kenyataan itu. Bahkan lebih mengherankan lagi dalam kepustakaan Melayu, bahwa beberapa sultan dan pembesar Melayu berasal dari keturunan Bugis, seperti Sultan Johor, Selangor, Trenggano, dan Sultan Pahang.
Dari segi pelayaran, dalam arti mengarungi lautan lepas, manusia Bugis-Makassar dikenal sangat pemberani menentang badai. Bagaimana pun ganasnya badai tersebut.[]
Komentar
Posting Komentar