Tiga dari Galigo | Drs. H. Muhammad Salim | Yayasan Bali Purnati - Pemkot Makassar | April 2011 | 978-979-1079-24-2
Sureq Galigo sudah diakui sebagai salah satu karya sastra terpanjang di dunia. Hikayat kepahlawanan Sulawesi Selatan kuno ini mempunyai banyak versi. Yang termasuk paling lengkap adalah naskah setebal enam ribu halaman lebih yang mulai ditulis oleh Arung Pancana Toa pada 1852. Naskah ini sempat "tidur" di Leiden, Belanda. Pada tahun 1987, Muhammad Salim terpilih dalam proyek transliterasi dan terjemahan naskah ini. Ia memulai tugasnya pada 1988 dan menyelesaikannya dalam waktu 5 tahun 2 bulan.
Tiga dari Galigo adalah kumpulan tiga makalah, yaitu "Sawerigading dalam Naskah Sureq Galigo", "Nilai-nilai Pengembaraan Sawerigading yang Termaktub dalam Sureq Galigo", dan "Karena I We Cudai Magaligali Parukuseng Maka Namaku I La Galigo". Salim sengaja menyajikan bagian-bagian yang paling menarik dari cerita rakyat ini sebagai upaya memperkenalkan kembali Sureq Galigo kepada masyarakat luas.[]
Komentar
Posting Komentar